Itu hari, tengah aku kerja, Zeck datang ke opis. Dia nampaknya kucar-kacir ke mesin potostet sambil meng-ejas sesuatu untuk dipotostet. Dari riak mukanya, ada yang dia tak puas hati dengan mesin potostet tersebut. Kejap dia potostet, lepas itu dia menggeleng kepala. Dia potostet kembali, lepas itu dia mencarut sendirian pula. Ada saja tak kena. Sikap Zeck itu nampaknya adalah tidak molek jika kerajaan menggajinya sebagai imam masjid negara. Mujurlah bukan.
Sebelum apa-apa jadi ke mesin potostet tersebut dengan sikap panas baran Zeck, baik aku pergi menyelamatkan keadaan.
Aku sound,
" Apo kono eh tu? "
Zeck tanpa menoleh ke aku menjawab,
" Mesin potostet ni macam cilake. "
Aku bingkas bangun dari kerusi dalam niat untuk membantunya. Sementara melangkah ke mesin potostet itu, empat kilo jugak mesin potostet tu Zeck maki.
" Apa hal? " kata aku.
" Cemane nak ejas dari besar jadi kecik ni? " kata Zeck sambil menunjukkan kad kesihatan anaknya yang besar lebih kurang A3.
" Tekan la ni, " kata aku sambil tekan ke satu butang kecik.
Aku tekan satu kali, lepas tu aku potostetkan terus.
Oh, ya. Dengan muka kerek.
" Kau dah kawin ada anak nanti, kau tau la susahnya jadi bapak, " jawab Zeck hangin satu badan.
" Aku harap, kita tidak berbesan, " kata aku tenang pandang ke tingkap.
Zeck tomoi bucu mesin potostet dengan siku.
Sebelum apa-apa jadi ke mesin potostet tersebut dengan sikap panas baran Zeck, baik aku pergi menyelamatkan keadaan.
Aku sound,
" Apo kono eh tu? "
Zeck tanpa menoleh ke aku menjawab,
" Mesin potostet ni macam cilake. "
Aku bingkas bangun dari kerusi dalam niat untuk membantunya. Sementara melangkah ke mesin potostet itu, empat kilo jugak mesin potostet tu Zeck maki.
" Apa hal? " kata aku.
" Cemane nak ejas dari besar jadi kecik ni? " kata Zeck sambil menunjukkan kad kesihatan anaknya yang besar lebih kurang A3.
" Tekan la ni, " kata aku sambil tekan ke satu butang kecik.
Aku tekan satu kali, lepas tu aku potostetkan terus.
Oh, ya. Dengan muka kerek.
" Kau dah kawin ada anak nanti, kau tau la susahnya jadi bapak, " jawab Zeck hangin satu badan.
" Aku harap, kita tidak berbesan, " kata aku tenang pandang ke tingkap.
Zeck tomoi bucu mesin potostet dengan siku.
8 comments:
...dan mesen potostet pun berkata..."nasib baik aku tak jadi bapak"
kehkehkeh...kalaulah begitu...
... dan tingkap pun berkata... "nasib baik aku tak jadi mesen potostet"
hehehe...pandai jugak kau bergurau kadang2 jo...
and siku pun berpikir;
..."aku rela jadi bapak, dari kne tomoi kat mesin potostat..uwaaa"....
hai paani...pandai jugak menambah ye...kehkehkeh
aku tak bergurau la bro... aku tgh pikir apa tingkap tu akan kata kalo dia boleh pikir...
aku harap tingkap tu tak tau yg dia anak luar nikah...
Post a Comment