Selepas habis meeting tadi, dengan hati panas, aku, Rizal, Yusni, Din dan Zeck pekena minum dekat inkubator. Inkubator bukanlah tempat pengeraman telur ayam, tapi adalah nama lain bagi pejabat MSC. Otai-otai kena minum dekat inkubator sambil hisap rokok. Cuma aku saja tak hisap rokok, mengikut jejak langkah idola, Zanedine Zidane.
" Order bang, " kata indon ambil order.
" Teh o ais satu, " kata Rizal.
" Neskafe tarik, " kata Yusni.
" Teh limau suam, " kata Din.
" Limau ais, " kata aku.
" Abang? " kata indon ambil order kepada Zeck.
" Erm...(lama). "
" Bagi susu ais, " kata Zeck.
Kami semua memandang serong ke muka Zeck. Zeck buat-buat jadi alas meja.
" Order bang, " kata indon ambil order.
" Teh o ais satu, " kata Rizal.
" Neskafe tarik, " kata Yusni.
" Teh limau suam, " kata Din.
" Limau ais, " kata aku.
" Abang? " kata indon ambil order kepada Zeck.
" Erm...(lama). "
" Bagi susu ais, " kata Zeck.
Kami semua memandang serong ke muka Zeck. Zeck buat-buat jadi alas meja.
4 comments:
takde ke susu ais? aku masih blur
bukan xde...tak ganas langsung...jenis siap kira bajet.
'kalo teh ais seringgit, kalo susu ais mesti la 80sen je.'
hahhaha..klaka glew.. adoii
tak klaka la haniiiiiiiii.....hahahhaa
Post a Comment